Mengetahui diagnosis dan komplikasi jerawat, dibutuhkan oleh Anda yang bermasalah dengan jerawat. Terdapat sebanyak 4 tingkatan yang bisa Anda gunakan dalam mengukur level parahnya gangguan jerawat. Yakni mulai dari tingkat ringan, menengah, cukup parah, dan yang terakhir tingkat keempat yakni parah. Untuk tingkat pertama, umumnya gangguan jerawat tumbuh sebatas komedo hitam ataupun komedo putih, sedikit papula beserta pustula. Untuk tingkat kedua, terdapat sejumlah pustula dan papula, biasanya hanya terjadi di daerah wajah. Untuk tingkat ketiga sendiri, pustula dan papula yang muncul dapat terbilang cukup banyak, dan itu termasuk pada bagian punggung beserta dada. Level keparahan ini ditandai juga dengan beberapa nodul yang muncul. Untuk yang terakhir, yakni tingkat paling berat, tingkat keempat, nodul dan pustula yang ada nampak memenuhi bagian tubuh, disertai rasa sakit juga. Mari baca selengkapnya.
Obat-obatan dan suplemen
Kedua hal tersebut akan ditanyakan oleh dokter terkait masalah jerawat. Karena obat dan suplemen akan ikut berpengaruh. Umumnya dokter bisa mendiagnosis gangguan jerawat cukup dengan cara memeriksa kondisi kulit pasien.
Pemeriksaan tersebut antara lain pemeriksaan jenis atau type jerawat yang menyerang wajah penderita, bahkan di dada dan punggung apabila ada. Tak hanya itu, dokter pun akan ikut menentukan seberapakah tinggi tingkat keparahan dari penyakit jerawat yang diderita, atas dasar inflamasi yang terlihat serta jumlah jerawat. Sesudah pemeriksaan selesai, rencana penanganan merupakan hal berikutnya yang akan ditentukan oleh dokter.
Pemeriksaan progresif
Untuk pemeriksaan dengan sifat yang lebih progresif dalam kasus jerawat itu jarang dilakukan, kecuali untuk beberapa kasus. Contohnya saja untuk wanita dengan masalah jerawat tiba-tiba di kehidupan dewasanya. Untuk hal ini, terdapat kemungkinan jika dokter melakukan pemeriksaan USG dan tes darah dalam memastikan jika pasien wanita terserang sindrom ovarium polikistik penyebab ketidakseimbangan pada hormon, yang memiliki efek pada munculnya jerawat.
Jaringan parut atau bekas luka adalah komplikasi jerawat, kondisi ini merupakan kondisi umum. Terdapat 3 macam jaringan parut untuk kasus jerawat. Yakni jaringan parut terbentuk pada balik kulit, mengakibatkan permukaan kulit bergulir tak merata. Untuk bentuk yang kedua berbentuk seperti kawah, ataupun lonjong. Yang ketiga bentuk berlubang seperti bekas tusukan jarum. Jenis-jenis jerawat apapun bisa menyebabkan jaringan parut, namun yang paling umum atau sering meninggalkan bekas yakni nodul dan kista. Di mana jaringan parut timbul karena jerawat pecah, yang disebabkan ditekan secara sengaja maupun dicabut oleh penderita jerawat tersebut.
Bedah kosmetik
Ada bedah kosmetik, namun Anda sebelum menjalankan bedah kosmetik harus mengerti jika itu tak dapat menghilangkan bekas luka hingga 100% namun bertujuan hanya untuk menyamarkan, umumnya dengan menjalankan bedah kosmetik akan memperbaiki kurang lebih 50 hingga 70% penampilan wajah. Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis dalam rangka meminta saran terkait prosedur apakah yang memang cocok.
Bedah dermabrasi
Ini merupakan salah satu jenis bedah kosmetik. Dilakukan dengan mengangkat lapisan terluar dari kulit memakai laser, maupun sikat kawat khusus. Umumnya kulit pasien akan nampak merah, terasa sakit untuk waktu hingga beberapa bulan sesudah mereka menyelesaikan prosedur dermabrasi ini. Tetapi setelahnya hasilnya pun akan nampak.
Subcision
Yang berikutnya masih di jenis bedah kosmetik adalah subcision. Dokter mengangkat lapisan terluar dari kulit dan jaringan parut pada bagian bawahnya. Sekian artikel tentang diagnosis dan komplikasi jerawat, semoga bermanfaat. pasang iklan di sini 2