Suka memencet jerawat? Anda tidak sendiri, banyak orang juga begitu. Namun mungkin Anda penasaran mengapa banyak orang memiliki keinginan untuk itu saat mereka diserang jerawat, padahal mereka tahu jika melakukan hal tersebut bisa menyebabkan jerawat meradang, apabila dilakukan dengan salah. Khususnya jika tak cuci tangan dan langsung melakukannya. Juga masalah horror seperti bekas jerawat juga biasanya awalnya disebabkan penderita jerawat memiliki kebiasaan memencet jerawat yang mereka derita. Namun mengapa mereka tetap melakukannya, itulah yang akan bersama-sama dibahas sekarang. Mari baca selengkapnya.
Pendapat psikiater sekaligus Dermatologis
Amy Weschler, yang merupakan seorang psikiater sekaligus dermatologis menyebutkan jika manusia mempunyai tendensi ingin berusaha selalu memecahkan masalah, dengan melakukannya sendiri. Apabila mereka melihat zat menjijikkan keluar melalui kulit, maka mereka pun akan merasa sudah melakukan sesuatu yang mereka sebut produktif.
Ketika seseorang melihat jerawat, rata-rata orang akan memiliki perasaan jika wajib melakukan sesuatu pada jerawat tersebut. Di mana orang-orang senang memencet jerawat akan merasa jika apa yang mereka lakukan tersebut dapat menjadikan kulit lebih baik, mereka merasa tindakan mereka itu menolong kulit mereka. Disebutkan oleh seorang peneliti otak (Neuroscientist) yang bernama Heather Berlin, bahwa beliau juga setuju atas penjelasan tersebut. Beliau pun menambahkan jika mengekstrak jerawat justru akan melepaskan dopamine di mana otak bisa merasa bahagia karenanya. Itulah alasan dari sisi medisnya.
Tetapi bagi beberapa orang, memang memencet jerawat sudah menjadi kebiasaan yang serius, di mana mereka kesulitan untuk mengontrolnya. Apabila memang Anda merupakan salah satu orang tersebut, maka Anda patut untuk khawatir. Masih berdasarkan pendapat Berlin, disebutkan juga terdapat spektrum perilaku lebar, dari dorongan normal, mengutak-atik jerawat sampai dengan kelainan, contohnya excoriation disorder dan acne excoriee. Di mana keduanya merupakan kondisi klinis saat seseorang dengan impulsif akan mengutik kulitnya, bahkan terkadang sampai kulit mengalami luka. Apabila perilaku untuk memencet jerawat yang Anda alami itu udah mengganggu aktivitas keseharian, baik itu sosialisasi, pekerjaan, kesehatan, hubungan, serta tidur, maka itu menunjukkan Anda telah memasuki teritori klinis. Untuk rata-rata orang, tindakan ini merupakan tindakan yang menyenangkan, karena itu tak ada dorongan berhenti. Di mana orang yang memiliki rasa bersalah merupakan orang yang merasakan jika perilaku tersebut tak normal. Orang-orang seperti ini sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog jika ingin menyelesaikan masalahnya.
Excoriation disorder
Seperti disebutkan sebelumnya, ada kondisi memencet jerawat yang terkait dengan excoriation disorder. Nama lainnya adalah skin-picking disorder, dan masih banyak lagi. Ini merupakan kondisi kelainan mental. Yang berbahaya dari sini adalah kesehatan kulit. Di mana akan timbul banyak luka di sekujur tubuh karena gangguan kesehatan yang satu ini.
Anda harus mulai bisa menghilangkan kebiasaan buruk memencet jerawat tersebut. Agar wajah tak penuh dengan bekas jerawat, bopeng, ataupun flek hitam nantinya. Ini merupakan sebuah kebiasaan jelek, tetapi jika merasa kesulitan untuk menghilangkannya, Anda bisa meminta bantuan teman. Simpel saja, Anda cukup meminta teman Anda untuk mengingatkan agar Anda berhenti memencet jerawat, karena mungkin saja Anda tidak sadar atau refleks ketika memencet jerawat tersebut. Apabila tidak diatasi sesegera mungkin, kebiasaan buruk Anda tak akan berubah dan bisa bertambah parah.
Jadi memang pada dasarnya terdapat alasan psikologis untuk hal ini. Sekian artikel tentang alasan mengapa Anda ingin memencet jerawat, semoga bermanfaat. pasang iklan di sini 2